PHP
Pengertian PHP, Fungsi dan Sintaks Dasarnya
5 min read
Dalam pengembangan website, PHP menjadi salah satu bahasa pemrograman yang wajib dipelajari. Alasannya, bahasa pemrograman ini mampu untuk membuat website menjadi dinamis.
Nah, dalam artikel ini, Anda akan belajar tentang PHP secara lebih dalam. Kami akan membahas mengenai syntax dasar PHP beserta contoh-contohnya. Selain itu, kami juga akan membahas tentang hubungan PHP dengan MySQL.
Pasti sudah semakin penasaran kan dengan pembahasannya? Sebelum itu, mari pahami dulu pengertian dan fungsi PHP.
Pengertian PHP
PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman server side scripting yang bersifat open source.
Sebagai sebuah scripting language, PHP menjalankan instruksi pemrograman saat proses runtime. Hasil dari instruksi tentu akan berbeda tergantung data yang diproses.
PHP merupakan bahasa pemrograman server-side, maka script dari PHP nantinya akan diproses di server. Jenis server yang sering digunakan bersama dengan PHP antara lain Apache, Nginx, dan LiteSpeed.
Selain itu, PHP juga merupakan bahasa pemrograman yang bersifat open source. Pengguna bebas memodifikasi dan mengembangkan sesuai dengan kebutuhan mereka. Tentunya jika memiliki kemampuan coding yang baik, ya?
Mengapa Menggunakan PHP?
Saat ini, tak kurang dari 78% website di seluruh dunia menggunakan bahasa pemrograman yang diciptakan Rasmus Lerdorf di tahun 1995 ini. Bahkan platform besar seperti Facebook juga menggunakannya.
Lalu, apa yang membuat PHP begitu populer? Mengapa menggunakan PHP yang sudah berumur lebih dari dua dekade ini? Berikut beberapa alasannya:
- Cenderung mudah dipelajari — dibanding beberapa bahasa pemrograman populer lain, PHP lebih mudah dipelajari.
- Materi belajar yang melimpah — umur PHP yang “cukup tua” menyebabkan banyak sekali dokumentasi, panduan, dan komunitas aktif bertebaran di jagat maya. Jadi, tak perlu takut jika Anda mengalami kesulitan.
- PHP bersifat open-source — siapapun bisa menggunakan PHP tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.
- Kecepatan tinggi — PHP terbukti bisa meningkatkan kecepatan loading dibanding bahasa lain. Misalnya, lebih cepat tiga kali daripada Phyton pada beberapa kasus.
- Banyaknya pilihan database — PHP bisa digunakan di hampir semua jenis database. Mulai dari MySQL, hingga non-relational database seperti Redis.
- Kompatibilitas yang baik dengan HTML — script PHP tidak mengganggu HTML sama sekali. Justru mereka berdua saling melengkapi.
- Fleksibilitas tinggi — PHP bisa dikombinasikan dengan banyak sekali bahasa pemrograman lain. Sehingga bisa Anda gunakan sesuai kebutuhan.
- Multi-platform — PHP bisa Anda gunakan di macam-macam operating system. Mulai dari Windows, Linux, hingga MacOS.
- Selalu diperbarui — sejak pertama kali muncul tahun 1995, sekarang PHP sudah berada pada versi 7.4.
- Mendukung layanan cloud — siapa sangka, walaupun umur PHP hampir dua dekade, tapi ia bisa mendukung layanan cloud dengan skalabilitas yang baik.
Fungsi PHP
Secara umum, fungsi PHP adalah digunakan untuk pengembangan website. Baik website statis seperti situs berita yang tidak membutuhkan banyak fitur. Ataupun website dinamis seperti toko online dengan segudang fitur pendukung.
Namun, penggunaan PHP tidak terbatas pada pengembangan website saja, lho. Karena fleksibilitasnya yang tinggi, PHP juga bisa digunakan untuk membuat aplikasi komputer sekalipun. Keren juga, ya?
Sintaks Dasar PHP
Setiap bahasa pemrograman memiliki aturan coding sendiri. Begitu pula dengan PHP. Sintaks dasarnya dibuka dengan <?php
dan ditutup dengan ?>
sebagai terlihat di contoh berikut:
<?phpecho “Selamat datang”;?>
Inilah penjelasan kode tersebut:
- <?php ini adalah kode wajib untuk membuka program PHP.
- Echo adalah sebuah perintah untuk menampilkan teks.
- “Selamat Datang”; teks yang hendak ditampilkan dan ditulis diantara tanda petik dan titik koma.
- ?> adalah kode untuk mengakhiri PHP dan wajib digunakan saat digabung dengan bahasa pemrograman lain seperti HTML.
Sintaks PHP bersifat case sensitive. Jadi, penggunaan huruf besar atau kecil akan turut mempengaruhi output yang diberikan. Sebagai contoh :
<?php$alamat = “Yogyakarta”;echo $alamat;?>
Kode di atas akan menghasilkan output: Yogyakarta di halaman website.
Namun, jika dituliskan seperti ini:
<?php$alamat = “Yogyakarta”;echo $Alamat;?>
Anda akan mendapati tampilan error. Alasannya, adanya perbedaan antara variabel $alamat dan $Alamat.
Pada PHP, Anda juga bisa menuliskan komentar sebagai penjelasan dari kode yang ditulis. Komentar di PHP menggunakan // atau */ dan tidak akan dimunculkan sebagai output di browser. Contohnya sebagai berikut:
<?php // ini contoh penggunaan komentar echo "Apa Kabar?";/*Nah ini juga contoh komentaryang ditulislebih dari satu baris*/?>
Semua kode PHP yang ditulis harus disimpan dengan file ekstensi .php.
Contoh Kode PHP
Nah, setelah belajar tentang sintaks dasar PHP, mari lihat contoh kode PHP dalam penggunaan dengan bahasa pemrograman lainnya.
1. HTML
Anda bisa menyisipkan kode PHP di dalam HTML menggunakan PHP editor favorit Anda. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:
<!DOCTYPE html><html> <head> <title>Contoh</title> </head> <body>
<?php
echo "Halo, Selamat Siang";
?>
</body>
</html>
Kode di atas akan memunculkan hasil pada browser:
Seperti terlihat kode PHP disisipkan di dalam body HTML. Dengan perintah echo, browser memunculkan hasil teks yang diinstruksikan.
2. CSS
Berikut ini adalah contoh penggunaan gabungan dengan HTML dan CSS:
<!DOCTYPE html><html><body><head> <style> h2{ color:white; background-color:red; padding:5px; } p{ color:blue; } </style> <?php echo "<h1>Selamat Datang</h1>"; echo "<p>Semoga Harimu Menyenangkan</p>"; ?></body></html>
Ketika digunakan bersama dengan CSS, output yang diberikan tentu memiliki atribut CSS seperti warna dan ukuran font yang berbeda sebagai berikut:
3. JavaScript
Contoh penggunaan kode gabungan dengan JavaScript terlihat di kode berikut:
<!DOCTYPE html><html><body> <h2>Selamat Datang<br> Semoga Harimu Menyenangkan</h2> <b>Ini adalah Contoh Gabungan PHP dan Javascript </b> <br>
<p id="demo">PHP Dasar</p>
<button type="button" onclick="myFunction()">Coba Klik</button>
<script tipe="text/Javascript">
function myFunction() {
<?php
$str= "Ini Hanya Contoh";
echo "document.getElementById('demo').innerHTML = '$str';";
?>
}
</script>
</body>
</html>
Berdasarkan kode-kode di atas, browser akan menampilkan output sebagai berikut:
4. Gabungan
Jika digunakan bersama dengan HTML, CSS dan JavaScript sekaligus, contoh kode yang digunakan adalah sebagai berikut:
<!DOCTYPE html><html><body><head> <style> h2{ color:white; background-color:red; padding:5px; } p{ color:blue; } </style></head>
<h2>Ini merupakan contoh<br>
Penggabungan CSS, HTML, dan Javascript</h2>
<b>Dengan PHP </b>
<br>
<p id="demo">Contoh</p>
<button type="button" onclick="myFunction()">Coba Klik</button>
<script tipe="text/Javascript">
function myFunction() {
<?php
$str= "Ini Paragraf dengan variabel PHP di dalam Javascript";
echo "document.getElementById('demo').innerHTML = '$str';";
?>
}
</script>
</body>
</html>
Berikut ini tampilannya di browser:
Penulisan Kode-Kode PHP
Anda baru saja belajar contoh kode PHP. Pada dasarnya, penulisan kode bahasa pemrograman ini terbagi dua :
1. PHP Native
Native adalah penulisan kode PHP dari nol ketika melakukan perancangan sebuah website. PHP Native sering digunakan oleh developer yang memiliki keahlian coding cukup baik atau mereka yang ingin membuat kerangka alur yang unik dengan fungsionalitas tinggi.
2. PHP Framework
Ketika menggunakan framework, developer dapat memanfaatkan kerangka pengelolaan website yang sudah jadi. Artinya, tidak perlu membuatnya dari awal sehingga memudahkan pekerjaan. Framework dapat membantu developer bekerja lebih efisien dan menyelesaikan pengembangan website lebih cepat.
Beberapa Framework PHP yang populer digunakan antara lain: CodeIgniter, Laravel, Yii, Symfony dan Zend Framework.
Jika Anda sudah mahir PHP native, sangat disarankan untuk mencoba beralih ke PHP framework. Itu karena kode pada framework sudah dioptimasi sesuai standar, dari segi kecepatan maupun keamanan.
PHP dan MySQL
PHP sering digunakan bersama dengan MySQL untuk membangun sebuah website yang dinamis. MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang akan mengakses dan memproses data.
Bagaimana proses kerja keduanya?
Sebelumnya PHP dan MySQL harus sudah terhubung satu sama lain. Nah, ketika ada permintaan dari browser ke web server, PHP akan menghubungi MySQL server untuk mencarikan data yang dibutuhkan di database. Setelah mendapatkan datanya, MySQL server akan meneruskan informasi tersebut ke server untuk dilanjutkan ke browser.
Jadi, dengan adanya PHP dan kemampuannya berkomunikasi dengan sebuah database, Anda akan lebih mudah jika ingin mengembangkan website lebih besar lagi.
Sudah Mengerti Apa itu PHP?
Cukup banyak yang sudah Anda pelajari tentang PHP, ya? Mulai dari pengertian hingga fungsinya untuk mengembangkan sebuah website dinamis yang banyak digunakan platform besar di dunia.
PHP memiliki syntax dasar yang sederhana. Anda sudah belajar bagaimana aturan penulisannya yang case sensitive hingga komentar sebagai penjelasan kodenya.
Pada penggunaannya, PHP bisa digabungkan dengan bahasa pemrograman lain, seperti HTML, CSS, dan Javascript seperti contoh di atas. Bahkan, bahasa permrograman ini juga mampu bekerja dengan baik bersama MySQL, sebagai sebuah sistem database.
Disarankan bagi Anda untuk belajar PHP jika Anda ingin membuat website yang tidak membutuhkan banyak budget. Itu karena PHP telah disupport oleh shared hosting sehingga tidak perlu menyewa server yang lebih mahal.
Komentar
Posting Komentar