Layer OSI

Pengertian, Sejarah, Tujuan, Fungsi, Lapisan, dan Cara Kerjanya  Osi Layer


Pengertian Osi Layer

        Kepanjangan dari OSI adalah Open System Interconnection yang memiliki arti sebagai model referensi dari sebuah kerangka yang bersifat konseptual. Namun, sekarang sudah berkembang dan menjadi sebuah standarisasi khusus yang berkaitan dengan koneksi komputer. OSI (Open Systems Interconnection) ialah sebuah model referensi arsitektur antarmuka jaringan yang dikembangkan oleh ISO yang kemudian menjadi konsep standard komunikasi jaringan di hampir semua perangkat jaringan. Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap‐tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Pengertian bagi kita orang awam tentang dunia jaringan, yakni program dibuat untuk dunia komputer sehingga dapat saling terhubung pada jaringan dengan cepat dan efisien.

Sejarah Osi Layer

        Jauh sebelum kita mengenal komputer, khususnya di Indonesia, Pada era tahun 70 an para staf ahli di berbagai Perusahaan software seperti Digital dan IBM serta perusahaan besar lainnya telah mengembangkan sebuah arsitektural jaringan yang berupa model. Lantas, hal tersebut tidak berjalan dengan baik karena perbedaan protokol dan format data yang dibuat masing-masing perusahaan/ pengembang. Sehingga pada era tahun 80 an ISO (International Organization for Standardization) menyelesaikan masalah tersebut dengan menciptakan model arsitektural jaringan yang bernama OSI. OSI Layer saat ini merupakan standarisasi khusus penggunaan jaringan komputer sebagai alat komunikasi. Jaringan komputer dari tahun ke tahun mengalami banyak sekali perkembangan sehingga setiap pengguna (user) di seluruh penjuru dunia dapat melakukan komunikasi dengan cepat dan optimal. Bagi yang belum mengetahui apa itu OSI Layer, kami akan membahasnya secara lebih detail sehingga anda dapat mengetahui setiap bagian dan cara kerja kerangka konseptual tersebut. Sebelum masuk pada pembahasan mengenai penjelasan tentang OSI Layer, kami akan memberikan informasi terkait sejarah singkat dari model tersebut. Pada tahun 1970, terdapat organisasi yang bernama International Organization for Standardization (ISO) yang berlokasi di eropa, telah mengembangkan sebuah model arsitektural jaringan yang diberi nama OSI Reference Model for Open Networking (Model Jaringan Terbuka OSI). Dimana, OSI tersebut mempunyai 7 layer yang memiliki fungsi masing-masing. 

Tujuan Osi Layer

        Tujuan dari pembuatan OSI Layer adalah menjadi model rujukan bagi setiap vendor atau developer sehingga produk atau perangkat lunak yang dibuat memiliki sifat interpolate. Yang berarti, user dapat melakukan kerja sama dengan produk atau sistem tanpa perlu melakukan penanganan secara khusus atau special. Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap‐tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. 

Fungsi Osi Layer

    Fungsi dari konsep OSI layer adalah memudahkan proses pencarian titik awal permasalahan, sehingga meminimalkan waktu yang di perlukan untuk melacak masalah jaringan. Dengan begitu, masalah jaringan bisa diatasi dengan lebih mudah.

Lapisan Osi Layer

1. Application Layer (Lapisan ke 7)

Application layer pada OSI adalah pusat terjadinya suatu interaksi antara user dengan aplikasi yang bekerja menggunakan fungsionalitas sebuah jaringan. Lapisan ini menjadi layer paling atas dari model OSI. Contoh beberapa protokol yang ada di layer application pada OSI adalah HTTP, FTP, SMTP, dan lain-lain. 

2. Presentation Layer (Lapisan ke 6)

Lapisan Presentation berfungsi untuk mengidentifikasi sintaks yang di pakai suatu host jaringan untuk berkomunikasi. Layer ini perlu memberi enkripsi serta deskripsi data yang nantinya akan di pakai dalam layer application. Pada layer presentation, data akan ter-enkripsi dan dekripsi otomatis melalui sistem. Beberapa protokol yang berada pada layer ini adalah MIME, TLS, SSL, dan lainnya. 

3. Session Layer (Lapisan ke 5)

Layer session memiliki fungsi untuk mengendalikan dialog maupun melakukan pengelolaan terhadap koneksi suatu komputer. Bahkan layer ini juga bisa melakukan pemutusan koneksi internet pada suatu komputer. Contoh protokol yang berada di layer ini adalah NFS, RTP, SMB, dan lainnya.

4. Transport Layer (Lapisan ke 4)

Mengapa di sebut transport layer? Sebab lapisan ini memiliki peran untuk menyalurkan bit. Ada beberapa fungsi spesifik dari layer ini, yaitu:

  • Memecahkan data yang akan dimasukkan ke dalam beberapa paket data
  • Melakukan transmisi data mulai dari session sampai ke network layer
  • Setiap paket yang ada akan diberikan penomoran oleh layer ini, sehingga mudah untuk menyusun ulang
  • Melakukan looping terhadap proses transmisi yang ada dalam paket data yang hilang

Dengan layer ini, data bisa disalurkan dari server menuju ke pengguna tanpa adanya gangguan.

5. Network Layer (Lapisan ke 3)

Layer network pada OSI ini bertugas untuk mendefinisikan alamat IP sehingga setiap komputer dapat saling terkoneksi dalam satu jaringan. Fungsi lainnya adalah melaksanakan proses routing dan membuat header untuk setiap paket data yang ada.

Fungsi utama dari data link layer adalah untuk memeriksa bila terjadi kesalahan dalam menyalurkan transmisi terhadap bit data. Dimana kesalahan tersebut kemungkinan besar terjadi di layer pertama. Pada layer ini juga terjadi koreksi kesalahan, pengalamatan hardware pada MAC address, dan flow control.

7. Physical Layer (Lapisan pertama)

Layer physical pada OSI adalah lapisan yang berfungsi sebagai transmisi terhadap bit data. Jenis sinyal yang di pakai pun tidak sembarangan, sehingga memungkinkan penerimaan sinyal dengan baik. 

Jenis sinyalnya pun harus di dukung media fisik, misal kabel, infrared, cahaya biasa, frekuensi radio, dan tegangan listrik. Setelah layer ini menyelesaikan tugasnya, maka akan diteruskan ke layer kedua.

Cara Kerja Osi Layer

Berikut sedikit penjelasan mengenai cara kerja OSI layer:

  1. Application layer akan mengirim data yang di kirim oleh user pada perangkat komputer penerima data.
  2. Terjadi konversi email menjadi sebuah format jaringan pada presentation layer.
  3. Pada session layer akan di bentuk sesi perjalanan data hingga seluruh proses pengiriman data selesai di laksanakan.
  4. Pengirim melakukan pemecahan data di transport layer, dan di kumpulkan kembali pada transport layer penerima. 
  5. Network layer membuat alamat untuk mengarahkan data ke tujuan dengan benar.
  6. Akan di lakukan pembentukan data menjadi bentuk frame serta alamat fisik dalam data link layer. 
  7. Pada physical layer, si lapisan utama, data akan di kirim melalui perantara jaringan menuju lapisan transport penerima.
  8. Alur proses akan berbalik serta berulang dari physical layer ke application layer sampai mengarah ke jaringan komputer user. 


Komentar